CAMERAJURNALIS.COM, JENEPONTO, SULSEL – Skandal hukum mencengangkan terjadi di Jeneponto! Kaharuddin bin Dande, seorang warga yang menjadi korban ancaman, malah dipenjara, sementara pelaku yang mengancamnya, Dedi, justru bebas berkeliaran!
Yang lebih mengejutkan, ada dugaan kuat bahwa oknum aparat melindungi pelaku dan sengaja menjebak korban! Apakah ini bukti nyata mafia hukum masih berkuasa?
Kejanggalan Mengerikan: Laporan Dibuat Sebelum Kejadian Terjadi?
Kasus ini semakin aneh ketika ditemukan kejanggalan mencolok dalam laporan polisi. Laporan Kaharuddin terhadap Dedi tercatat pada 8 Januari 2025, padahal ancaman baru terjadi pada 25 Januari 2025!
Bagaimana mungkin seseorang melaporkan sesuatu yang belum terjadi? Apakah ini kesalahan administratif, atau ada konspirasi busuk untuk menjebak korban?
Dari Korban Jadi Terdakwa, Mafia Hukum Berkuasa?
Alih-alih mendapat keadilan, Kaharuddin justru ditahan oleh Polsek Bangkala selama 9 hari! Sementara itu, laporan yang ia buat terhadap Dedi seolah-olah diabaikan.
Lebih mengejutkan lagi, barang bukti yang digunakan untuk menjerat Kaharuddin, senjata tajam jenis "badik", ternyata bukan badik sama sekali!
"Saya yang diancam pakai linggis, saya yang dipenjara! Di mana keadilannya?" ujar Kaharuddin dengan suara bergetar menahan amarah dan kecewa.
Bukti Menggemparkan: Korban Diperas Rp50 Juta!
Tak hanya dipenjara, Kaharuddin juga mengaku menjadi korban pemerasan! Ia menyebut bahwa saat ditahan, Dedi menuntut uang Rp50 juta agar ia bisa bebas.
"Dia bilang ke saya: Kalau mau bebas, bayar Rp50 juta! Saya sudah bayar polisi untuk menangkapmu, kalau nggak mau, kasus ini lanjut!" kata Kaharuddin sambil menunjukkan rekaman suara Dedi kepada awak media.
Apakah ini bukti nyata bahwa mafia hukum benar-benar bermain dalam kasus ini?
Pengacara Ancam Bongkar Kasus, Oknum Akan Terungkap?
Kuasa hukum Kaharuddin, Mirwan, SH, menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam!
"Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas! Jika ada oknum aparat yang bermain, kami akan bongkar! Jangan biarkan hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas!" tegasnya.
Sementara itu, Komnas Waspan RI juga mulai bergerak.
"Jika benar ada aparat yang melindungi pelaku, ini bukan sekadar kasus biasa, ini tamparan keras bagi keadilan! Kami tidak akan tinggal diam!" ujar Muhammad Hairuddin, Ketua Bidang Investigasi dan Monitoring Komnas Waspan RI.
Polisi Dituntut Bertindak, Akan Profesional Atau Tutup Mata?
Kini, sorotan publik tertuju pada aparat penegak hukum. Apakah mereka akan bertindak tegas dan transparan, atau justru membiarkan kasus ini menguap begitu saja?
Satu hal yang pasti, rakyat tidak akan diam! Jika benar ada mafia hukum yang bermain, maka keadilan harus ditegakkan sampai ke akar-akarnya! (TIM)