CAMERAJURNALIS.COM, ACEH TIMUR -
Jajaran Wartawan Indonesia (JWI) Aceh Timur dan Badan Advokasi Indonesia (BAI) Aceh Timur meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk mempertanyakan keberadaan Adira Finance di wilayah sekaligus meninjau kembali. Kedua lembaga ini menyoroti transparansi kontribusi perusahaan terhadap pendapatan daerah dan Corporate Social Responsibility (CSR), mengingat Adira Finance telah lama beroperasi di Aceh Timur.
Ketua JWI Aceh Timur, Hendrika Saputra, menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu meninjau ulang apakah Adira Finance telah memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak daerah serta berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kita jarang melihat adanya publikasi digital mengenai kontribusi Adira Finance di Aceh Timur. Tidak seperti perusahaan lain yang transparan dalam pembayaran pajak dan kegiatan sosial, seperti program Jumat Berkah untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi," ujar Hendrika Saputra, di Sekreratiat HWI Aceh Timur, Sabtu(22/03/2025)
Sementara itu, Ketua BAI Razali Maop juga menyuarakan keprihatinannya terkait berbagai permasalahan yang sering muncul di media massa mengenai Adira Finance. Menurutnya, jika perusahaan tersebut tidak memberikan manfaat yang jelas bagi masyarakat Aceh Timur, maka keberadaannya perlu dipertanyakan.
"Kami sering melihat bahwa setiap ada permasalahan, masyarakat justru harus berurusan ke Langsa. Ini sangat disayangkan, mengingat perusahaan tersebut beroperasi di Aceh Timur," ujar Ketua BAI dengan nada geram.
JWI dan BAI mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk meninjau ulang keberadaan Adira Finance serta memastikan bahwa perusahaan tersebut memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat setempat. Jika tidak, mereka menilai bahwa keberadaannya di Aceh Timur perlu dievaluasi.
(junaidy/HS)
