CAMERAJURNALIS.COM, ACEH SINGKIL - Warga Desa Ujung Bawang, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, dihebohkan oleh penemuan jasad seorang perempuan lanjut usia di komplek Pesantren Nurul Hidayah, Desa Tanah Bara, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Sabtu(16/03/2025)
Korban berinisial Hj.E (65), ibu dari pemilik pesantren, H. Arwan, ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan kedua tangan terikat menggunakan tali rafia. Perhiasan emas dan sejumlah uang tunai yang diduga milik korban hilang, sehingga semakin menguatkan dugaan pembunuhan bermotif perampokan.
Seorang tukang masak di pesantren, yang menjadi saksi pertama, mengungkap bagaimana awal ia menemukan korban. “Pagi tadi saya melihat ibuk tersebut, tapi kaget waktu menyadari tangannya diikat tali rafia. Saya langsung berteriak meminta pertolongan,” tuturnya kepada warga setempat.
Teriakan itu menarik perhatian para santri dan pengurus pondok, yang segera memeriksa kondisi korban.
Dugaan awal menunjukkan kemungkinan korban mengalami tindak kekerasan sebelum tewas, dengan laporan perhiasan emas serta uang tunai yang biasa disimpan korban juga menghilang. Kepolisian setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan masih menunggu hasil autopsi dari RSUD Aceh Singkil untuk memastikan penyebab pasti kematian.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk pengumpulan data yang akurat guna memperkuat arah penyelidikan,” kata seorang sumber kepolisian.
Tragedi ini memicu reaksi keras dari masyarakat Desa Tanah Bara. Warga berharap aparat kepolisian bekerja secara maksimal untuk segera mengungkap pelaku. “Kami percaya sepenuhnya kepada Polres Aceh Singkil untuk menyelesaikan kasus ini dengan tuntas dan adil. Pelaku harus diberi hukuman setimpal,” tegas seorang tokoh masyarakat.
Peristiwa mengenaskan ini menjadi peringatan bagi masyarakat sekitar untuk lebih waspada terhadap ancaman tindak kejahatan. Polisi diharapkan meningkatkan keamanan agar kejadian serupa tidak terulang. Hingga berita ini diterbitkan, penyelidikan tetap berjalan dan perkembangan lebih lanjut akan terus disampaikan.
(Junaidy)