CAMERAJURNALIS.COM, MAKASSAR - Usai viralnya berita terkait kasus pelecehan di wilayah Kelurahan Bontoala Parang, Lurah Bontoala Parang, Ani Tandi Rapak mengunjungi lokasi para korban pelecehan di Jalan Pajenekang, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sabtu, (1/2/2025).
Kunjungan ini berdasarkan arahan Pemerintah Kecamatan Bontoala terkait warganya yang menjadi korban pelecehan. Dalam hal ini Lurah Bontoala Parang mendampingi warganya yang mengaku anaknya telah menerima perlakuan pelecehan seksual dengan laporan LP/B/179/1/2025/SPKT/POLRESTABES MAKASSAR/POLDA SULAWESI SELATAN yang bernama Rangga (21).
Hingga kunjungan langsung asesmen untuk mengunpulkan dan mengolah informasi terkait kasus pelecehan yang terjadi di wilayah tersebut bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) agar anak-anak itu tidak mengalami trauma yang berkelanjutan. “Pihak keluarga korban itu sudah melaporkan kemarin langsung ke Polrestabes, jadi pelaku itu sudah ditangani di Polrestabes Makassar,” ungkap Ani Tandi Rapak saat mengunjungi orang tua korban, (1/2/2025).
Lurah Bontoala Parang, Ani Tandi Rapak menjelaskan bahwa kejadian ini bukan pelecehan tertangkap tangan tetapi ini pengakuan dari obrolan keluarga atau kelompok. Namun beberapa anak yang mengaku bahwa dirinya pernah disentuh sama seseorang bahkan saudaranya pun mengakui bahwa ia diremas payudaranya. “Orang tua korban kaget sehingga berinisiatif menghubungi pengurus masjid untuk membuka rekaman cctv dan kejadian tersebut 3 (tiga) hari yang lalu masih tersimpan bagaimana perlakuan pelaku kepada korban,” jelasnya.
Ia menambahkan pihak Kelurahan, RT/RW dan keluhan warga bahwa pelaku sudah pernah melakukan pelecehan ditahun lalu dengan korban 1 (satu) orang, dan itu sudah ditangani oleh Polrestabes. “Kejadiannya saat itu pelaku melakukan aksinya dan saat itu juga korban menangis kepada orang tuanya,” katanya.
Menurutnya, kejadian hari ini dari pengakuan orang tua dan korban ada yang sudah terjadi 2 (dua) bulan lalu dilecehkan, dan 3 (tiga) hari lalu dilecehkan didalam masjid. Harusnya masjid ini menjadi tempat yang aman untuk anak-anak. “Pelaku ini bukan salah satu dari pengurus masjid, dia cuman datang dengan modusnya kepada anak-anak mengaku sebagai guru mengaji,” ungkap Ani Tandi.
Dengan langakh selanjutnya, pihak Kelurahan akan melakukan perkuatan untuk mengantisipasi sebagaimana warga bisa cepat tanggap jika ada orang yang tidak dikenal. “Jadi memang pendidikan ini juga harus ada dipendidikan sejak dini, apa saja yang bisa disentuh dari orang tua,” katanya.
Lurah Bontoala Parang, Ani Tandi Rapak menyarankan untuk memperbanyak cctv agar tidak ada satu pun titik didalam masjid yang tidak tertangkap cctv. “Saran saya kepada pengurus masjid agar menyediakan kamera cctv yang bisa menangkap seluruh ruang,” imbuhnya.
Pelaku Laki-laki : Rangga (21)
Korban Perempuan : Nur Alisyah (11)
Korban Perempuan : Nur Yanti Maharani (9)
Korban Perempuan : Jihan Azzafat (12)
Korban Perempuan : Aura Pratiwi (9)
Korban Laki-laki : Reski (7)
(adk)