CAMERAJURNALIS.COM, KOTA LANGSA - PT. Cut Meutia Medika Nusantara (PT.CMMN) dan Rumah Sakit Cut Meutia (RSCM) Kota Langsa, dibawah kepemimpinan, Ir. Ernawati (sebagai Direktur) mempunyai sikap dan sifat yang sosial. Karena ketika mendapat informasi ada salah seorang warga miskin yang telah 3 tahun mengidap sakit strok, ianya serta merta (secara spontan) merintahkan stafnya (Kaur Opersional dan Humas) untuk menyalurkan bantuan, Kamis(30/01/2025).
Adapun warga tidak mampu yang mengidap strok tersebut bernama Razali (77) Lorong Kuburan Dusun Sentral Gampong (Desa) Sidorejo. kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa.
Ia (Razali) tinggal bersama Istrinya, Nuraini yang juga dalam keadaan sakit yaitu mengidap penyakit gula selama 1 tahun lebih, dan terus berbaring tanpa daya setiap minggunya kontrol ke Rumah Sakit. Selain itu ianya satu rumah dengan anak keempatnya yang sudah menjanda, Fitria (37).
Menurut penuturan anaknya, Razali juga mengidap sakit pengasapan paru - paru dan jantung kronis juga setiap minggu harus kontrol.
Direktur PT. CMMN, Ir. Ernawati didampingi Kepala Urusan Opersional, Waluyo dan Humas, Mukhtar kepada awak media menyampaikan, bantuan yang disalurkan ini sebagai kepedulian kita (PT.CMMN - Red) kepada masyarakat tidak mampu, meski bantuan ini tidak seberapa tapi mudah-mudahan dapat bermanfaat.
"Ini adalah wujud dari rasa kepedulian kami bagi warga yang tidak mampu, harapan kami bantuan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pak Razali sekeluarga", jelas Ir. Ernawati yang akrap dipanggil Bu' Nana.
Dikesempatan itu Fitria sebagai mewakili keluarga mengucapkan ribuan terimakasih kepada Ibu Nana sebagai Direktur PT. CMMN dan rombongan yang telah berkunjung menjenguk orang tua kami, serta atas diberikannya segala bantuan.
"Kami hanya dapat mengucapkan terimakasih kepada Ibu Direktur dan bapak - bapak dari PT. CMMN dan Rumah Sakit Cut Meutia. Harapan kami semoga semuanya diberikan kesehatan, keselamatan dan rezeki yang melimpah dari Allah SWT", tutur Fitria dengan penuh haru.
Lanjut Fitria, selama ini kami menempati rumah kontrakan, dan pada bulan April 2025 nanti masa kontrak rumah telah habis, saat ini kami belum terbayang dimana adanya uang untuk menyambung kontak rumah tersebut. "Seandainya kani tidak menyambung kontrakannya, kami mau tinggal dimana mereka nantinya ?" lirihnya kepada awak media.
Dan selama ini kami tidak pernah dapat bantuan apapun dari pemerintah desa maupun pemerintah pusat, padahal kami ber- KTP, dan Kartu Keluarga didesa ini, serta tinggal disini", lirihnya kepada awak media.
(Junaidy)