CAMERAJURNALIS.COM, ACEH UTARA – Anggota DPRK Aceh Utara Hamdani menyoroti Abrasi sungai yang kian meluas di Desa Pante Gaki Balee, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, yang semakin mengkhawatirkan.
Dalam kunjungan kerja, Minggu (19/10/2025) anggota DPRK Aceh Utara dari Fraksi Partai Aceh asal Langkahan tersebut, Minggu (19/01/2025) menuturkan, empat kepala keluarga (KK) di Desa Pantee Gaki Balee harus segera dievakuasi dikarenakan jarak antara sungai dengan rumah warga hanya tersisa sekitar 70 cm.
“Keselamatan warga harus menjadi prioritas. Saya siap memberikan tanah pribadi saya untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi warga yang terdampak, terutama untuk Ramlah, seorang janda yang berjuang menghidupi anak-anak yatim dengan penghasilan pas-pasan. Bagi warga yang akan pindah, silakan membangun tempat tinggal sementara di atas tanah saya,” ujar Hamdani dengan tegas.
Anehnya, meski sudah di tinjau oleh anggota DPRK Aceh Utara. Kepala Desa Pante Gaki Balee, Sofyan mengaku belum mengetahui adanya ancaman abrasi yang terjadi di Desa dibawah kepemimpinannya.
Sofyan mengatakan belum mendapatkan laporan dari warga terkait adanya abrasi sungai yang terjadi di Desa Pante Gaki Balee.
“Tidak ada laporan dari warga kepada saya terkait erupsi sungai yang menyebabkan warga harus diungsikan. Untuk solusinya, saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Nanti sore saya akan melihat langsung kondisi rumah warga yang terdampak,” jelas Sofyan.
Selain itu, ianya menduga aktivitas penyedotan pasir sebagai salah satu penyebab abrasi sungai.
“Sedot pasir adalah kegiatan ilegal yang mengganggu lingkungan.
Kami akan menghentikan aktivitas tersebut sementara waktu dan berharap pemerintah memberikan solusi terkait abrasi sungai di desa ini,” pungkas Sofyan.
(Junaidy)