CAMERAJURNALIS.COM, KOTA LANGSA -
Merebaknya upaya menggalang umat untuk menolak calon Walikota Boneka ditanggapi beragam oleh warga Kota Langsa.
Pada umumnya publik memaknai aksi tersebut sebagai ujud peduli masyarakat yang tidak berharap Pemerintahan Kota Langsa akan dikuasai oleh kelompok siluman atau mafia pasca Pilkada nanti.
"Apa yang diharapakan Presiden Prabowo akan terciptanya pemerintahan yang bersih di daerah-daerah telah disahuti oleh pemilih yang ada di Kota Langsa. Ini bisa menjadi momentum pencegahan munculnya pemimpin boneka di Pemko Langsa", dukung salah satu Dosen senior dari Universitas Samudera Langsa yang diminta tanggapannya usai Salat Jum'at, (22/11/2024) kemarin disalah satu Rumah Makan di- Kota Langsa.
Sebelumnya oleh Anto Jakarta yang juga merupakan salah seorang calon yang maju di Pilkada sebagai Walikota Langsa sudah menggalang gerakan ini di banyak kesempatan. Calon bernomor urut 04 itu kerap mengajak para pemilih untuk menolak calon pemimpin yang diri pribadi dan keluarganya terlilit citra buruk.
Sedang Muhammad Hadjie yang tercatat sebagai Relawan Pemenangan Fazlun Hasan mengaku sudah mendengar upaya menggalang aksi peduli Langsa lewat gerakan tolak calon pemimpin yang dikendalikan orang lain sejak pasca debat kandidat awal pekan lalu.
Begitu juga Bang Lem Ketua Relawan Pemenangan Pasangan Fazlun Hasan-Mutia Apriani mengomentari, "Itu suara rakyat. Saya pikir wajar karena rakyatlah yang nanti akan merasakan dampaknya bila pemimpin Kota Langsa dikelilingi oleh kelompok yang hanya mementingkan diri serta kelompoknya saja," ujar Bang Lem.
Di mata pria kekar yang akrab disapa Bang Lem itu, Pilkada Kota Langsa kali ini sangat dinamis. Isu-isu yang berkembang tidak ada yang menimbulkan gejolak.
"Sebaliknya semua dijadikan masukan sebagai pembelajaran politik untuk kepentingan bersama. Muncul aksi tolak Calon Walikota boneka menurut saya bagian dari pembelajaran politik tadi," tambahnya.
Lebih lanjut Bang Lem menyebutkan pula, setiap penggerakan calon selalu dipantau dan ditilik dengan cermat oleh warga. Fakta tersebut menurut amatannya dikarenakan warga Kota Langsa sudah kapok dengan praktik politik beli Kucing dalam karung.
"Saya yakin kali ini Langsa akan dipimpin oleh calon yang dipilih berdasarkan hasil kajian warganya bukan calon yang merekayasa harus menjadi pemenang dengan menghalalkan segala cara".
Saat ditanya siapa calon yang berpeluang merebut hati rakyat serta yang akan bermain curang, Bang Lem hanya menegaskan kesimpulan di atas hanya keyakinan pribadinya saja.
Ia ikut berharap aksi tolak Walikota Boneka akan menjadi titik balik terujutnya perubahan di Langsa yang berkepastian.
(Junaidy)