CAMERAJURNALIS.COM, KOTA LANGSA - Menyahuti dugaan samarkan Barang Bukti (BB) berupa jenis Speed Boad pengangkut barang selundupan dari Thailand, kapal jenis High Speed Craft (HSC) yang digunakan untuk pengangkut barang impor illegal dari pemberitaan beberapa media online tertanggal 11 November 2024.
Awak media Camerajurnalis.com melalui pesan WhasApps bernomor 085158XXXXXX mencoba konfirmasi dan mempertanyakan kebenaran berita tersebut kepada Humas Bea Cukai Langsa, Selasa(12/11/2024).
Atas konfirmasi dan pertanyaan tersebut, Humas Bea Cukai, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Langsa, Muhammad Ade Kurniawan membantah seraya me- klarifikasi pemberitaan dimaksud.
Dikatakannya, kami tegaskan bahwa tidak ada upaya untuk menyamarkan Barang Bukti (BB). Semua barang bukti telah kami publikasikan melalui Siaran Pers (Konferensi Pers) resmi pada tanggal 05 November 2024 di Kantor PPBC Jalan Cut Nyak Dhien No. 16 Gampong Jawa Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, Aceh.
"Keberadaan Barang Bukti (BB) ini juga dapat diperiksa langsung oleh media maupun masyarakat untuk memastikan transparansi.
Kami selalu berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan Profesionalisme dan Keterbukaan", pungkas Muhammad Ade Kurniawan.
Sebelumnya diberitakan, barang bukti kapal jenis High Speed Craft (HBC) digunakan untuk mengangkut barang impor illegal berupa puluhan sepeda motor yang diamankan Bea Cukai Langsa Kanwil DJBC dan Satgas Patroli Laut DC 30004 beberapa waktu lalu yang diduga kapal pengangkut barang illegal tersebut berasal dari Thailand.
Disebutkan, menurut Humas Bea Cukai, Ade. Kapal HSC tersebut saat ini ada di Kuala Langsa sembari mengirimkan foto Speed Boad yang diklaimnya sebagai kapal jenis High Speed Craft (HSC).
Ada beberapa tipe kapal yang termasuk kedalam katagori High Speed Craft (HSB) yakni Hivercraft (kapal bantuan udara) kapal Hydrofoil, kapal Katamaran, dan kapal Monohull. Umumnya kapal HSB tersebut rata-rata memiliki panjang 14.30 meter, lebar 33 meter, bahan kapal aluminium dan kecepatan hingga mencapai 65 knot, uraian berita tersebut.
(Junaidy)