Pelaku penembakan tak lain adalah Kabag Ops Polres Solok Selatan sendiri, AKP Dadang Iskandar. Motif di balik aksi keji ini diduga kuat karena ketidaksenangan pelaku terhadap penangkapan yang dilakukan oleh Sat Reskrim.
Berdasarkan keterangan Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti, peristiwa bermula saat Sat Reskrim mengamankan pelaku tambang galian C. Saat Kasat Reskrim tiba di Polres, ia menerima telepon dari Kabag Ops terkait penangkapan tersebut.
Tak lama kemudian, terdengar suara tembakan di area parkir. Saat anggota memeriksa, Kasat Reskrim ditemukan tergeletak bersimbah darah akibat dua luka tembak di bagian kepala. Pelaku, Kabag Ops, kemudian melarikan diri menggunakan mobil dinasnya.
Tim gabungan dari Polres Solok Selatan dan Polda Sumatera Barat langsung bergerak cepat melakukan pengejaran terhadap pelaku. Selain itu, tim forensik juga melakukan olah TKP untuk mengumpulkan bukti-bukti.
Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya selongsong peluru, pistol yang diduga digunakan pelaku, dan mobil dinas milik Kabag Ops.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap secara mendalam motif di balik penembakan ini," ujar Kapolres.
Insiden ini tentunya menggemparkan dunia kepolisian dan masyarakat luas. Pihak kepolisian pun meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.