CAMERAJURNALIS.COM, LHOKNGA - Ratusan warga di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar melakukan shalat Istisqa di lapangan bola kaki Black Star, Desa Lamlhom, Kecamatan Lhoknga, Kamis (18/7/2024). Shalat Istisqa digelar masyarakat setelah terdampak krisis air bersih akibat kekeringan yang melanda wilayah tersebut dalam sebulan terakhir.
Warga mulai berdatangan ke lapangan bola kaki dengan membawa sajadah dan mukena bagi jemaah perempuan. Shalat Istisqa mulai dilaksanakan sekitar pukul 08.00 WIB. Warga tampak kusyuk melaksanakan shalat meskipun cuaca cuaca mulai panas. Selain masyarakat, siswa sekolah juga ikut shalat istisqa.
Imum Mukim Lamlhom Khairen Anwar mengatakan, kemukiman wilayah Lamlhom telah mengeluarkan pengumuman imbauan kepada masyarakat di sekitar wilayah Lhoknga untuk melaksanakan shalat Istisqa (shalat memohon hujan).
"Berdasarkan keputusan rapat tanggal 12 Juli 2024 di Balai pertemuan Masjid Mujahidin Lamlhom tentang pelaksanaan Shalat Istisqa (Shalat Memohon Hujan) kita telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Kemukiman Lamlhom agar berpuasa Sunah pada hari Senin - Rabu tanggal 15 - 17 Juli 2024," kata Khairen.
Shalat Istisqa yang berlangsung di Lamlhom berjalan khitmad dengan penceramah disampaikan oleh Tgk. Jufri. Dalam ceramahnya, disampaikan bahwa dari bencana kekeringan ini dapat menjadi pelajaran dan pengingat bagi semua untuk berserah diri kepada yang Maha Kuasa agar bencana kekeringan yang melanda wilayah Kecamatan Lhoknga segera usai.
Data BPBD Aceh Besar mencatat bahwa bencana kekeringan melanda wilayah Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada terdampak di 25 desa. Bencana kekeringan ini telah terjadi sejak sebuan terakhir.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Fadmi Ridwan mengatakan, berdasarkan laporan dari Pusdalops BPBD Aceh Besar bahwa bencana kekeringan di wilayah Kecamatan Lhoknga menyebabkan 24 desa dilanda krisis air bersih. Selain itu, juga terdapat satu desa di Kecamatan Pekan Bada yang ikut terdampak bencana ini.
"Cuaca ekstrim (kemarau) melanda kabupaten Aceh Besar, di kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada. Dampak kekeringan dan kekurangan air bersih melanda dua kecamatan yaitu di Kecamatan Lhoknga (24 Desa) dan di Kecamatan Peukan Bada (satu desa)," kata Fadmi, Rabu (17/7/2024).
BPBD mencatat, dampak kekeringan ini menyebabkan 15 ribu lebih masyarakat mengalami krisis air bersih. Warga hanya bisa mengandalkan pasokan air yang disuplai oleh pemerintah setempat dan dan dari sejumlah instansi terkait. "Korban terdampak di Kecamatan Lhoknga sebanyak 15.883 Jiwa. Sementara di Kecamatan Peukan Bada sebanyak 872 Jiwa dengan jumlah total 16.755 Jiwa," rincinya.
BPBD kabupaten Aceh Besar melakukan pendistribusian air ke lokasi area terdampak bencana kekeringan dengan jumlah total air bersih yang didistribusikan pada Rabu (17/7/2024) sebanyak 118.000 liter dan distribusi air bersih sampai 17 Juli 2024 jumlah total 945.500 liter. "Dari pagi hingga sore hari kondisi cuaca secara visual di kecamatan Lhoknga cerah dan terik. Status keposkoan siaga darurat bencana kekeringan sudah berjalan selama 13 hari," katanya.
Editor : Try Wardana