SULTENG - Dengan perkembangan jaman saat ini justru menghilangkan semangat baca dan belajar di kalangan anak didik terutama perihal bahasa Daerah.
Bahasa daerah atau bahasa Ibu sudah mulai terlupakan bahkan di daerah daerah sudah mulai jarang mengunakan bahasa Daerah hal ini di akibatkan dengan perkembangan jaman dan era Digitalisasi era Milenium.
Untuk itu Dinas Pendidikan dan kebudayaan Banggai bekerja sama dengan Balai bahasa Sulteng mengadakan bimtek untuk membahas soal bahasa Daerah sebagai Tunas bahasa Ibu.
Kegiatan ini di laksanakan Pada 21 s.d 24 Mei 2024 , Balai Bahasa Sulteng melaksanakan Bimbingan Teknis untuk para Guru Utama dalam rangka Revitalisasi Bahasa Daerah unttuk Tunas Bahasa Ibu.
Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan di Hotel Estrella,Luwuk.
Hadir dalam acara pembukaan, Kepala Balai Bahasa Sulteng, Dr. Asrif, M.
Hum.,Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai, Syafrudin Hinelo, S.STP., M.Si., Kabid Kebudayaan Subrata Bratha Kalape serta KKLP Penerjemahan, Moh. Erfan.
Hadir pula para pemateri, Sudarto Hamad, Sugeng Mardowan, Fahri Selek, Febriancu masulili, dan Suparman Tampuyak.
Saat di konfirmasi oleh awak media salah seorang pemateri Suparman Tampuyak salah seorang guru senior di SMP. Neg 2 Kintom kecamatan Nambo mengatakan, saat ini memang sangat perlu untuk menggiatkan kembali pelajaran bahasa daerah.
Lanjut Suparman Bahasa daerah atau bahasa ibu semakin hari akan semakin terlupakan dengan adanya pengaruh iptek dan perkembangan jaman.di Indonesia ada beberapa daerah yang sangat kuat mempertahankan bahasa daerah sebagai bahasa Ibu yaitu Batak, Toraja, Jawa, Bugis, padang.
Untuk itu jika kita tidak mempertahankan budaya dan bahasa daerah kita maka bahasa daerah Babasal pun akan lambat laun semakin terkikis bersama jaman dan perkembangan iptek saat ini untuk itu sudah saatnya kita semua harus mengembangkan kembali pelajaran bahasa Daerah tutup Suparman Tampuyak.
Victor CNN,Bangkep